Kesombongan Kaum Intelektual
tentang dollar naik itu baik;
Kemana mereka yang berani bicara;
dollar sengaja kita biarkan naik untuk mengurangi impor, ketergantungan dollar, dan memberikan kesempatakan kepada konten lokal untuk berkembang.
saya yakin kalian yang intelektual paham bahwa mereka(yang kurang intelektual) pasti tidak akan peduli dengan bangsa ini.
“lah wong harganya pertamax sama harganya shell lebih murah shell kenapa nggak saya beli di shell? lebih bagus juga”
mereka tidak mampu untuk berpikir secara tenang(terutama memisahkan politik dan teori pasar) dan logis lanjutan. yang mereka pikirkan hanyalah sebatas diri sendiri karena memang diciptakan sedemikian rupa.
kemana mereka yang paham betul tentang ekonomi secara makro? kemana mereka yang paham jelas philips curve?
saya setuju dengan BI digunakan sebagai mana mestinya alat pemerintah untuk mendidik rakyat ini dengan cepat yaitu kenaikan dollar yang berakibatnya pengalihan pembelian asing kepada produk lokal sendiri.
bertapa diamnya mereka yang dapat memberikan kearifan ini kepada masyarakat yang lebih luas terutama yang kurang beruntung.
kawan saya bilang begini;
Berbahagialah mereka yang hidup dibidang ekspor hasil bumi, laut dan sumber daya rekayasa, biarkan dollar melambung perlahan hingga kita terpaksa untuk membeli produk sendiri. - S
*mungkin juga dikarenakan media yang lebih memilih untuk mengekspoitasi rakyat indonesia yang lebih suka melihat kesalahan dibanding kebenaran sehingga kaum intelektual tidak diberikan kesempatan bicara